Selasa, 09 November 2010

ANALISIS DERET BERKALA

Deret berkala atau runtut waktu adalah serangkaian pengamatan terhadap peristiwa, kejadian atu variable yang diambil dari waktu ke waktu, dicatat secara teliti menurut urut-urutan waktu terjadinya, kemudian disusun sebagai data statistik.
Dari suatu runtut waktu akan dapat diketahui pola perkembangan suatu peristiwa, kejadian atau variable. Jika perkembangan suatu peristiwa mengikuti suatu pola yang teratur, maka berdasarkan pola perkembangan tersebut akan dapat diramalkan peristiwa yang bakal terjadi dimas yang akan dating.
Jika nilai variable atau besarnya gejala (peristiwa) dalam runtut waktu (serangkaian waktu) di beri simbol Y1,Y2, …Yn dan waktu-waktu pencatatan nilai variable (peristiwa) di beri simbol X1, X2, …Xn maka runtut waktu dari nilai Variabel Y dapt ditunjukan oleh persamaan Y=f (X) yaitu besarnya dari variable Y tergantung pada waktu terjadinya peristiwa itu.
Pengolongan Gerakan-gerakan Runtut Waktu
Pola gerakan runtut waktu atau deret berkala dapat dikelompokan kedalan 4 (empat) pola pokok.
Pola ini biasnya disebut sebagai komponen dari deret berkala (runtut waktu), Sebagai berikut:
1. Gerakan trend Jangka panjang atau Long Term movements or seculer trend (T), yaitu suatu gerakan yang menunjukkan arah perkembangan secara umum (kecendrungan menaik atau menurun) dan bertahan dalam jangka waktu yang digunakan sebagai ukuran adlah 10 tahun ke atas.
2. Gerakan siklis atau cyclical movements or variation adalah gerakan atau variasi jangka panjang disekitar garis trend.
3. Garakan / variasi atau musim atau seasonal movements or variation adalah gerakan yang berayun naik dan turun, secara priodik disekitar garis trend dan memiliki waktu gerak yang kurang dari 1(satu) tahun , dapat dalam kuwartal, minggu atau hari.
4. Gerakan variasi yang tidak teratur (irregular or random movements) yaitu gerakan atau variasi yang sporadia sifatnya. Factor yang dominan dalam gerakan ini adalah factor-faktor yang bersifat kebetulan misalnya perang, pemogokan, bencana alam dan lain-lain.
Berdasarkan model klasik, nilai deret berkala atau time series (Y) merupak penggabungan perkalian dari nilai-nilai komponennya, dan dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
Y=T x C x S x I
Jadi suatu data runtut waktu merupakan hasil kali dari 4 komponen yaitu “trend (T), cyclus (C), seasonal (S), dan irregular (I).

Trend Sekuler
Perkembangan suatu kejadian, gejala atau variable yang mengikuti gerakan trend sekuler dapat disajikan dalam bentuk:
1. Persamaan trend, baik persamaan linear maupun persamaan non linear.
2. Gambar/grafik yang terkenal dengan garis atau kurva trend, baik garis lurus atau lengkung.

Trend Linear
Penetuan persamaan dan garis “trend linear” dapat dilakukan dengan metode-metode berikut:
1. Metode tangan bebas (freehand method) adalah penentuan garis linear yang dilakukan tanpa mengunakan rumus sistematis dan garis trend yang dibuat secara bebas demikian ini sangat subjektif, dan kurang memenuhi persyaratan almiah, sehingga kurang sekali digunakan.
2. Metode setengah rata-rata (semi average method)
Prosedur pencarian nilai trend sebagai berikut :
(a)Kelompokkan data menjadi dua kelompok dengan jumlah tahun dan jumlah deret berkala yang sama. (b) Hitung semi total tiap kelompok dengan jalan menjumlahkan nilai deret berkala tiap kelompok. (c) Carilah rata-rata hitung tiap kelompok untuk . memperoleh setengah rata-rata (semi average). (d) Untuk menentukan nilai trend linier untuk tahun-tahun tertentu dapat dirumuskan sebagai berikut: . Y ’ = a0 + bx
a0 = y1 , jika periode dasar berada pada kelompok 1
=y2 , jika periode dasar berada pada kelompok 2

y2 - y1
b =
n
Y ‘ = data berkala (time series) = taksiran nilai trend.
a0 = nilai trend pada tahun dasar.
b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun.
x = variabel waktu (hari, minggu, bulan atau tahun).
n = jumlah data tiap kelompok
3. Metode kuadrat terkecil (least aquare method) adalah metode yang sering digunakan meramalkan Y, karene perhitunganya lebih teliti.
Persamaan garis trend yang akan dicari ialah Y ‘ = a0 +bx a = (SY) / n b = (SYx) / Sx2
Y ‘ = data berkala (time series) = taksiran nilai trend.
a0 = nilai trend pada tahun dasar.
b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun.
x = variabel waktu (hari, minggu, bulan atau tahun).
Untuk melakukan penghitungan, maka diperlukan nilai tertentu pada variabel waktu (x) sehingga jumlah nilai variabel waktu adalah nol atau Sx = 0.
Untuk n ganjil maka n = 2k + 1 ® X k+1 = 0 => Jarak antara dua waktu diberi nilai satu satuan, Di atas 0 diberi tanda negative, Dibawahnya diberi tanda positif.
Untuk n genap maka n = 2k ® X ½ [k+(k+1)] = 0 => Jarak antara dua waktu diberi nilai dua satuan, Di atas 0 diberi tanda negative, Dibawahnya diberi tanda positif.

Sabtu, 23 Oktober 2010

jenis-jenis operator dalam Visual Basic

* Arithmetic Operator / Operator Aritmatika

Operator Aritmatika ini digunakan untuk melakukan operasi perhitungan, seperti penjumlahan, perkalian, mencari sisa hasil bagi (modulus) dan lain sebagainya. Nah, terdapat beberapa perbedaan antara operator aritmatika visual basic dengan C++. Berikut adalah operator-operator aritmatika yang terdapat dalam visual basic:
^ : untuk perpangkatan
- : untuk bilangan min (tanda negatif)
* : untuk perkalian
/ : untuk pembagian
\ : untuk pembagian integer
+ : untuk penjumlahan
- : juga bisa untuk pengurangan
mod (modulus) : untuk mencari sisa hasil bagi (berbeda dengan C++ yang menggunakan %)

*assignment operators / operator penugasan

0perator penugasan digunakan untuk menentukan nilai yang dimiliki oleh suatu variabel
Operator ini digunakan untuk memasukan nilai sebuah variabel kedalam suatu variabel lainnya.Operator ini dilambangkan dengan tanda ( = ).

= Operator

^= Operator

*= Operator

/= Operator

\= Operator

+= Operator

-= Operator

<<= Operator

>>= Operator

&= Operator

* Operator Perbandingan

Operator perbandingan digunakan untuk mengetahui hasil perbandingan dua atau lebih bilangan, misalkan mencari bilangan terbesar dan lain sebagainya. untuk membandingkan bilangan, kedua bilangan harus memiliki tipe data yang sama. Berikut adalah operator perbandingan yang terdapat dalam visual basic:
= : untuk sama dengan
<> : untuk tidak sama dengan
< : untuk kurang dari
> : untuk lebih dari
<= : untuk lebih kecil atau sama dengan
>= : untuk lebih besar atau sama dengan
Like : untuk bilangan yang mempunyai ciri yang sesuai
Is : untuk bilangan yang sama dengan referensi objek

* Operator Keterangan/Logika

Operator keterangan digunakan untuk menerangkan bilangan yang dimaksud. Juga digunakan untuk mengekspresikan dua data atau lebih. Berikut adalah jenis operator keterangan atau logika dalam visual basic:

not : untuk tidak
and : untuk dan
or : untuk atau
Xor : untuk Exclusive or
Eqv : untuk equivalen
Imp : untuk implikasi

Rabu, 13 Oktober 2010

High Level Language

High Level Language merupakan salah satu bahasa pemrograman yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan komputer. Tata cara yang digunakan dalam memberi intruksi/perintah kepada komputer sangat mirip dengan tata cara manusia berkomunikasi, dengan demikian high level language lebih mudah dipelajari.

Karena jangkauan pemakai komputer adalah internasional, maka aturan ataupun kata – kata dasar yang digunakan pada high level language, kemudian disesuaikan dengan aturan dan kalimat yang ada pada bahasa inggris.
Jenis high level language sendiri cukup banyak, seperti BASIC, COBOL, FORTRAN dan lain sebagainya. Sama halnya dengan tatacara yang terdapat dalam bahasa assembly, penulisan program dalam high level language juga harus diterjemahkan kedalam bahasa mesin sebelum proses dilakukan. Program penterjemah disebut compiler atau interpreter.

Untuk bahasa BASIC misalnya, susunan programnya selalu terdiri atas tiga hal, yaitu line number, keyword dan body program. Basic menjadi sangat populer karena dapat dibuat dengan cara yang ber-struktur ataupun tidak, disamping itu, BASIC memiliki versi interpreter dan versi compiler.
BASIC menjadi populer seiring dengan hadirnya microcomputer, yaitu pada akhir 70-an. Demikian populernya BASIC, sehingga banyak pabrik komputer PC pada saat itu yang membuat BASIC dalam versi ROM (Read Only Memory) disamping versi interpreter ataupun compiler. Sehingga pada saat komputer dinyalakan, komputer tersebut langsung siap menjalankan BASIC. Belum ada satu bahasa selain BASIC yang dibuat dalam berbagai versi.

Bahasa BASIC adalah salah satu bahasa tingkat tinggi (High Level Language) yang berorientasi ke pemecahan masalah (problem solving). BASIC yang merupakan singkatan dari Beginner’s All purpose Symbolic Instruction Code, ditemukan oleh John G. Kemeny, profesor dari Darthmouth College dan Thomas E. Kurtz pada tahun 1960. Perintah-perintah dalam bahasa BASIC relatif mudah dipahami, baik oleh orang yang awam sekalipun.
Banyak sekali jenis compiler dari versi bahasa BASIC yang ada di pasaran, semisal : BASICA, GWBASIC, MBASIC, Turbo BASIC, Quick BASIC, Power BASIC, dll, akan tetapi pada dasarnya kesemuanya bermuara pada style pemrograman yang sama yaitu bahasa BASIC itu sendiri.
Bahasa BASIC kemudian dikembangkan dengan pemrograman yang lebih terstruktur, dengan tujuan agar sedapat mungkin dihindari penggunaan perintah GOTO yang menyebabkan program menjadi sukar dipahami alurnya. Pada pemrograman terstuktur terdapat perintah penyeleksian kondisi dan berbagai macam alternatif perintah perulangan. Bahasa BASIC yang sudah terstruktur, semisal TURBO BASIC dan Quick BASIC.
Saat ini perkembangan bahasa BASIC sudah sedemikian pesatnya, sehingga terdapat software BASIC yang dapat dijalankan pada platform WINDOWS dan pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming) seperti VISUAL BASIC.

Senin, 16 November 2009

Nama : Riza Julianti
Nim : 18094173

Nama : Siti Nuraini
Nim : 18094172

Nama : Donal Siswanto
Nim : 18094175

No.1

#include "iostream.h"
#include "conio.h"
#include "ctype.h"
void main()
{
int pilih,jawab;
char nama[20],a='A',b='B',c='C',d='D',e='E';
double hadir,prtmuan,tugas,presensi,uts,uas,akhir;
do{
cout<<"********************************** \n";
cout<<"* PROGRAM HITUNG NILAI MAHASISWA * \n";
cout<<"* OLEH : IB-ZONE * \n";
cout<<"********************************** \n";
cout<<"1. Masukkan Data \n";
cout<<"2. Lihat Hasil \n";
cout<<"3. Keluar \n";
cout<<"********************************** \n";
cout<<"Pilihan : \n"; cin>>pilih;
if (pilih==1)
{
clrscr();
cout<<"========================== \n";
cout<<"\nNama : ";cin>>nama;
cout<<"\nJumlah Kehadiran : ";cin>>hadir;
cout<<"\nJumlah Pertemuan : ";cin>>prtmuan;
cout<<"\nNilai Tugas : ";cin>>tugas;
cout<<"\nNilai UTS : ";cin>>uts;
cout<<"\nNilai UAS : ";cin>>uas;
clrscr();
}
else if (pilih==2){
clrscr();
cout<<"~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ \n";
cout<<"PROGRAM HITUNG NILAI SISWA \n";
cout<<" * OLEH : S!LENT-ZONE * \n";
cout<<" * HASIL PROSES *\n";
cout<<"~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ \n";
cout<<"Nama Mahasiswa : "< presensi=hadir/prtmuan*100*0.1;
cout<<"Nilai Presensi 10% : "< tugas=tugas*0.2;
cout<<"Nilai Tugas 20% : "< uts=uts*0.3;
cout<<"Nilai UTS 30% : "< uas=uas*0.4;
cout<<"Nilai UAS 40% : "< akhir=presensi+tugas+uts+uas;
cout<<"Nilai Akhir : "< if (akhir>=80)
{
cout<<"\nGrade :"< }
else if (akhir>=70)
{
cout<<"\nGrade :"< }
else if (akhir>=60)
{
cout<<"\nGrade :"< }
else if (akhir>=50)
{
cout<<"\nGrade :"< }
else
{
cout<<"\nGrade :"< }
getch();
clrscr();
}
else if (pilih==3){
clrscr();
do
{
cout<<"Apakah Anda Yakin Ingin Keluar Dari Program (Y/T)?";
jawab=getch();
jawab=toupper(jawab);
cout< }while(jawab!='Y' && jawab!='T');
pilih=(jawab=='Y' ? 3:1);
}else{
cout< getch();
}
}while(pilih!=3);
cout<<"Thanks for us!ng this program"< getch();
}

No.2

#include "stdio.h"
#include "conio.h"
void main() {

int a1, a2, a3;
int a4, a5;
int di;
int a6[100];
printf("\nmasukan banyak deret angka : ");
scanf("%i", &a4);
a5 = 1;
for(a1 = 0; a1 < a4; a1++) {
printf("Masukan nilai ke- %i : ", a1 + 1);
scanf("%i", &a6[a1]);
}
for(a1 = 0; a1 < a4 - 1; a1++) {
a3 = a1;
for(a2 = a5; a2 < a4; a2++) {
if(a6[a2] < a6[a3]) {
a3 = a2;
if(a6[a1] != a6[a3]) {
di = a6[a1];
if(a6[a1] > a6[a3]) {
a6[a1] = a6[a3];
a6[a3] = di;
}
}
}
}
a5 = a5 + 1;
}
printf("\nsusunan urutan ascending :\n");
for(a1 = 0; a1 < a4; a1++) {
printf("%i, ", a6[a1]);

}
for(a1 = 1; a1 < a4; a1++) {
for(a2 = 0; a2 < a4 - 1; a2++) {
if(a6[a2] < a6[a2 + 1]) {
di = a6[a2];
a6[a2] = a6[a2 + 1];
a6[a2 + 1] = di;
}
}
}
printf("\nsusunan urutan descending :\n");
for(a1 = 0; a1 < a4; a1++) {
printf("%i, ",a6[a1]);
}
getch();
}

No.4

#include"stdio.h"
#include"conio.h"
void main() {
int jam,menit,data,detik,sisa;
printf("Masukan Nilai Detik : ");
scanf("%i",&data);

jam=data/3600;
sisa=data%3600;
menit=sisa/60;
detik=sisa%60;

printf("Hasilnya Adalah :",data);
printf("%i:%i:%i",jam,menit,detik);

getch();
}

No.5

No.5

#include "stdio.h"
#include "iomanip.h"
#include "iostream.h"
#include "conio.h"
void main()
{
int jam[5],golongan[10],pendidikan[10],total,no[5],msk;
double tunjangan,honor_tetap=700000,lembur;
char nama[50][10];
cout<<"~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~"< cout<<"Program Hitung Honor Karyawan Kontrak \n";
cout<<" PT. STAY COOL"< cout<<"**************************************"< cout<<" Kelompok : IB-ZONE"< cout<<"~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~"< cout<<"Masukan Jumlah Karyawan : ";cin>>msk;
for(int i=0;i {
cout<<"Karyawan ke- "< cout<<"Nama Karyawan : ";cin>>nama[i];
cout<<"Golongan(1/2/3) : ";cin>>golongan[i];
cout<<"Pendidikan(1=SMU/2=D3/3=S1): ";cin>>pendidikan[i];
cout<<"\n\n Jumlah Jam Kerja : ";cin>>jam[i];
}

cout<<" PT. STAY COOL \n";
cout<<"-------------------------------------------------";
cout<<"----------------"< cout< cout< cout< cout< cout<<" < cout<<" Jabatan Pendidikan Lembur Pajak Bersih "< cout<<"__________________________________________________ ";
cout<<"________________"< cout<<" Total Gaji Yang Dikeluarkan Rp ";
total=0;

for(int i=1;i<2;i++)
{
cout< cout< cout< cout< cout< cout<<"_________________________________________________";
cout<<"________________"<
if (golongan[i]==1)
{
tunjangan=honor_tetap*0.05;
cout<<"\nJabatan: Rp. "< }
else if (golongan[i]==2)
{
tunjangan=honor_tetap*0.1;
cout<<"\nJabatan: Rp. "< }
else if (golongan[i]==3)
{
tunjangan=honor_tetap*0.015;
cout<<"\nJabatan: Rp. "< }
if (pendidikan[i]==1){
pendidikan[i]=honor_tetap*0.0025;
cout<<"\nPendidikan: Rp. "< }
else if(pendidikan[i]==2){
pendidikan[i]=honor_tetap*0.05;
cout<<"\nPendidikan: Rp. "< }
else if(pendidikan[i]==3){
pendidikan[i]=honor_tetap*0.0075;
cout<<"\nPendidikan: Rp. "< }
lembur=(240-jam)*2500;
cout< }
getch();
}

Senin, 26 Oktober 2009

Nama : Riza Julianti
Nim : 18094173
kelas:12.1A

Nama : Siti Nuraini
Nim : 18094172
kelas:12.1A

Nama : Donal Siswanto
Nim :18094175
Kelas:12.1A